-->

PENGARUH KONSENTRASI NUTRISI AB MIX TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SAWI PAKCOY (Brassica Rapa L.) DENGAN HIDROPONIK SISTEM SUMBU (WICK SYSTEM)

 PENGARUH KONSENTRASI NUTRISI AB MIX TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SAWI PAKCOY (Brassica Rapa L.) DENGAN HIDROPONIK SISTEM SUMBU (WICK SYSTEM)

Panduan Lengkap Nutrisi Tanaman Hidroponik dan Peranannya dalam Pertumbuhan Pakcoy

Tanaman membutuhkan unsur hara untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam dunia pertanian, terdapat 16 unsur hara esensial yang dibagi menjadi dua kategori: unsur hara makro dan mikro. Kedua jenis unsur hara ini memiliki peran yang sangat penting meskipun dalam jumlah yang berbeda.

pakcoy
pakcoy

Unsur Hara Makro dan Mikro untuk Tanaman

Unsur hara makro, yang diperlukan dalam jumlah banyak, meliputi C (karbon), H (hidrogen), O (oksigen), N (nitrogen), P (fosfor), K (kalium), Ca (kalsium), Mg (magnesium), dan S (sulfur). Unsur-unsur ini dibutuhkan dalam jumlah besar karena mereka memainkan peran utama dalam berbagai proses biologis tanaman seperti fotosintesis dan sintesis protein.

Selain itu, ada juga unsur hara mikro yang meskipun dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetap tidak kalah pentingnya bagi tanaman. Unsur-unsur mikro tersebut adalah Fe (besi), Mn (mangan), B (boron), Mo (molibdenum), Co (kobalt), Zn (zinc), dan Cl (klorin). Ketersediaan unsur mikro yang cukup dalam tanah atau larutan nutrisi sangat menentukan kualitas dan kuantitas hasil tanaman (Sutedjo, 1999).

Penggunaan Nutrisi AB Mix dalam Hidroponik

Untuk tanaman hidroponik, salah satu solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi adalah dengan menggunakan nutrisi AB Mix. Nutrisi ini tersedia dalam dua kemasan berbeda, yaitu Mix A dan Mix B. Mix A mengandung unsur Kalsium, sedangkan Mix B mengandung Sulfat dan Fosfat. Namun, penting untuk diingat bahwa keduanya tidak boleh dicampur dalam keadaan pekat, karena dapat menyebabkan endapan yang merugikan bagi tanaman.

Jika kation kalsium (Ca) dalam Mix A bertemu dengan anion sulfat (SO4) dalam Mix B, maka akan terbentuk endapan Kalsium Sulfat (CaSO4). Hal ini akan menghalangi penyerapan kalsium dan sulfur oleh akar tanaman. Begitu pula jika kalsium bertemu dengan fosfat, maka akan terbentuk endapan Kalsium Fosfat (Ca3(PO4)2), yang menghambat penyerapan kalsium dan fosfor. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa nutrisi AB Mix digunakan dengan cara yang benar untuk memastikan tanaman mendapatkan semua unsur hara yang dibutuhkan (Sastro dan Nofi, 2016).

Hidroponik dan Keuntungannya dalam Pertanian Modern

Hidroponik adalah metode bercocok tanam yang memanfaatkan air sebagai media penanam, tanpa memerlukan tanah. Metode ini memungkinkan petani untuk memberikan nutrisi secara langsung ke akar tanaman melalui larutan air yang kaya akan unsur hara. Dengan sistem hidroponik, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih terkontrol, yang memungkinkan tanaman tumbuh lebih optimal.

Salah satu keunggulan utama hidroponik adalah efisiensi penggunaan air dan nutrisi. Dalam metode ini, air dan pupuk dapat digunakan dengan lebih hemat dibandingkan dengan pertanian konvensional yang mengandalkan tanah. Ini sangat bermanfaat, terutama untuk tanaman dengan siklus hidup pendek, seperti sayuran dan buah-buahan. Selain itu, hidroponik tidak terpengaruh oleh musim, sehingga memungkinkan petani untuk bertanam sepanjang tahun tanpa khawatir dengan perubahan cuaca (Kristi, 2018).

Contoh Tanaman Hidroponik: Pakcoy

Pakcoy (Brassica rapa L.) adalah salah satu tanaman yang cocok untuk ditanam dengan sistem hidroponik. Pakcoy merupakan sayuran yang masih satu keluarga dengan sawi dan memiliki penampilan yang mirip dengan sawi, meskipun lebih kompak dan pendek. Tangkai daunnya lebih lebar dan kokoh, dan daun pakcoy cenderung lebih tebal dibandingkan sawi hijau (Haryanto, 2006).

Penggunaan sistem hidroponik untuk menanam pakcoy menawarkan banyak keuntungan, seperti kontrol yang lebih baik terhadap unsur hara dan kelembapan. Dengan begitu, tanaman ini dapat tumbuh lebih cepat dan sehat meskipun tanpa tanah.

Baca Juga: PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN KLOROFIL PAKCOY (Brassica rappa L) PADA BEBERAPA KONSENTRASI AB MIX DENGAN SISTEM WICK

Penelitian Mengenai Konsentrasi Nutrisi pada Tanaman Hidroponik

Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2017) menunjukkan bahwa konsentrasi nutrisi yang tepat dapat berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tanaman hidroponik. Dalam penelitian tersebut, berbagai konsentrasi larutan AB Mix diuji terhadap pertumbuhan sawi, termasuk pakcoy. Hasilnya, varietas sawi hijau yang diberi konsentrasi nutrisi AB Mix sebesar 1,2% menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi lainnya.

Ini menunjukkan bahwa untuk mendapatkan hasil optimal dalam hidroponik, penting untuk menyesuaikan konsentrasi nutrisi dengan jenis tanaman yang ditanam. Dengan pemahaman yang baik tentang kebutuhan hara setiap tanaman, kita dapat mencapai hasil yang lebih baik dan lebih efisien dalam bertani hidroponik.

Hidroponik adalah salah satu metode bertanam yang semakin populer karena efisiensinya dalam menggunakan air dan nutrisi. Nutrisi yang tepat, seperti AB Mix, memainkan peran kunci dalam memastikan tanaman mendapatkan unsur hara yang dibutuhkan. Meskipun sistem ini tidak memerlukan tanah, pengelolaan nutrisi dan pH larutan sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman seperti pakcoy. Dengan menggunakan sistem hidroponik, kita tidak hanya dapat menghasilkan tanaman dengan kualitas yang lebih baik, tetapi juga memanfaatkan teknologi pertanian yang ramah lingkungan dan efisien.

Dengan pemahaman yang tepat tentang kebutuhan hara tanaman dan cara mengelola sistem hidroponik, petani dapat mencapai hasil yang maksimal bahkan di lahan yang terbatas.

Daftar Pustaka

  1. Dwidjoseputro, D. (1994). Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.
  2. Elisa, (2018). Budidaya Hidroponik Yang Paling Menguntungkan. Jakarta: Garuda Pustaka.
  3. Furoidah, N. (2018). Efektivitas penggunaan AB Mix terhadap pertumbuhan beberapa varietas sawi (Brassica sp.), Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis UNS Ke-42. Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Islam Jember.
  4. Haryanto. (2006). Teknik Budidaya Sayuran Pakcoy (Sawi Mangkok). Jakarta: Penebar Swadaya.
  5. Hanafiah, K. A. (2001). Rancangan Percobaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  6. Istiqamah, A., Abdul, R., & Aiyen, R. (2016). Respon Varietas Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Terhadap Larutan Hara (AB Mix) Pada Sistem Hidroponik. Agrotekbis, 4(4), 374-383.
  7. Jones, J. B. (2005). Hydroponics: A Practical Guide For the Soilless Grower. Florida: CRC Press.
  8. Kristi, A. A. (2018). Hidroponik Rumahan. Yogyakarta: ANDI.
  9. Poli, M. G. M. (2009). Respon Produksi Tanaman Kangkung terhadap Variasi Waktu Pemberian Pupuk Kotoran Ayam. Soil Environment, 1(7), 18-22.
  10. Rukmana, R. (2004). Bertanam Petsai dan Sawi. Yogyakarta: Kanisius.
  11. Sastro, Y., & Nofi, A. R. (2016). Hidroponik Sayuran di Perkotaan. Jakarta: BPTP.
  12. Siswadi. (2008). Berbagai Formulasi Kebutuhan Nutrisi pada Sistem Hidroponik. Inovasi Pertanian, 7(1), 103-110.
  13. Sutarya. (2005). Bertanam Sawi Pakchoy. Jakarta: Agro Media Pustaka.
  14. Sutedjo, M. M. (2010). Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta.
  15. Unlukara, A. B., Cemek, S., Karaman, S., & Ersahin, S. (2008). Response of Lettuce (Lactuca sativa var. crispa) to Salinity of Irrigation Water. New Zealand Journal of Crop and Horticultural Science, 36, 265-273.
  16. Wahyuni, E. S. (2017). Pengaruh Konsentrasi Nutrisi Hidroponik DFT Terhadap Pertumbuhan Sawi. Jurnal Bioshell, 6(1), 333-339.
  17. Zulfitri. (2005). Analisis Varietas dan Polybag terhadap Pertumbuhan serta Hasil Cabai (Capsicum annuum L.) Sistem Hidroponik. Bulletin Penelitian, 80, 1-10.
File Download: Download disini

LihatTutupKomentar