-->

Korelasi Warna Ujung Akar dengan Warna Bunga Berdasarkan Anatomi Ujung Akar Anggrek Phalaenopsis, Dendrobium dan Vanda

Korelasi Warna Ujung Akar dengan Warna Bunga Berdasarkan Anatomi Ujung Akar Anggrek Phalaenopsis, Dendrobium dan Vanda.

Tanaman anggrek memiliki bentuk bunga yang membedakan dengan tanaman lainnya dan sering dijadikan tanaman hias. Berbagai jenis anggrek yang banyak dibudidayakan dan diminati oleh berbagai kalangan yaitu dari genus Phalaenopsis, Dendrobium dan Vanda. Bunga anggrek menunjukkan variasi yang sangat luas dalam bentuk, tatanan/formasi, ukuran, dan warna melebihi keragaman bunga dari semua divisi Angiospermae lainnya. Oleh sebab itu, anggrek sangat dihargai dalam aktifitas komersial sebagai tanaman pot atau bunga potong.

Akar anggrek epifit, memiliki lapisan velamen yang berdaging dan mempunyai peranan dalam penyerapan dan penyimpanan air. Akarnya fungsional berjuntaian di udara, akar yang tertempel pada media (substrat) hanya mempunyai fungsi untuk mempertahankan tanaman pada posisinya. Anggrek yang termasuk dalam tipe ini yaitu Phalaenopsis, Vanda, Dendrobium dan Cattleya (Purnamasari, dkk., 2015). Keragaman warna pada akar dan bunga anggrek menjadi salah satu fokus bagi pengoleksi anggrek saat memberikan hasil atas keragaman baru dengan melakukan persilangan. Korelasi antara organ vegetatif (akar) dengan organ bunga memungkinkan pengembangan karakter untuk seleksi pada warna bunga. Tanaman memiliki salah satu karakter yang dapat mempengaruhi karakter lainnya. Nilai korelasi yang tinggi menunjukkan bahwa kedua sifat tersebut didapati hubungan yang erat. Nilai korelasinya dapat dilihat melalui hubungan antara dua karakter yang berbeda. Pengetahuan terhadap korelasi antara karakteristik tanaman yaitu hal yang bisa dipergunakan sebagai dasar atas program penyeleksian agar lebih mudah, dikarenakan seleksi dapat diterapkan lebih awal

Pewarisan warna ujung akar dengan warna bunga anggrek diakibatkan oleh pigmen pembentuk warna dari tiga pigmen utama yang berupa antosianin, karotenoid dan klorofil. Antosianin dapat memilih warna merah, merah tua, biru dan merah kebiruan. Karotenoid bertanggung jawab atas warna kuning dan orange. Klorofil bertanggung jawab atas warna hijau. Warna bunga yang cantik dan sangat menarik terutama dihasilkan dari antosianin, yang dikembangkan di kelopak (Tan, dkk., 2014).

warna bunga anggrek
warna bunga anggrek

Baca Juga: Mengenal jenis jenis anggrek dendrobium

DAFTAR PUSTAKA

  1. Ainiah, N., T. Rahayu, & A. Hayati. (2020). Analisis Karakter Beberapa Spesies Anggrek Dendrobium. Jurnal Ilmiah BIOSAINTROPIS. 5(2): 10-16.
  2. Arditti, J. (1969). Floral anthocyanin in Spesies and Hybrids of Broughtonia, Brassavola and Cattleyopsis (Orchidaceae), Amer. J. Botani. 56 (I): 59-68.
  3. Albab, M. N., T. Rahayu, & G. E. J. (2021). Karakterisasi Bunga Tetua Anggrek Dendrobium dalam Menghasilkan Variasi Fenotipe Baru Melalui Teknik Hibridasi.
  4. Jurnal Buletin Anatomi dan Fisiologi, 6 (2), 203-211.
  5. Chebib, Jobran M. (2019). Pleiotropy, Lingkage, and The Evolution of Genetic Architecture. Dissertation. Mathematisch naturwissenschaftlichen Fakultat. Universitat Zurich. Kanada. hal 1-4.
  6. Elba, D.S , N. Sa’diyah & Y. Nurmiatik. (2015). Krelasi antara karakter buah terung (Solanum melongena) dan pengujian viabilitas benih setelah disimpan 6 bulan. J. Agrotek Tropika. 3(2): 181-184. Bandar Lampung.
  7. Hartati, S., O. Cahyono & N.P. Lestari. (2017). Uji Tingkat Kompatibilitas dan Umur Mekar Bunga Pada Persilangan Intergenerik Anggrek Vanda sp dan Phalaenopsis sp. Journal of Sustainable Agriculture. 32(1): 24-28.
  8. Hasidah., Mukarlina., & D.W. Rousdy. (2017). Kandungan Pigmen Klorofil, Karotenoid dan Antosianin daun Caladium. Jurnal Protobiont. FMIPA Universitas Tanjungpura. 6(2): 29-37.
  9. Liang, C.Y., K.P. Rengasamy., L.M. Huang., C.C. Hsu., M.F., Jeng, W.H. Chen., & H.H. Chen,. (2020). Assesment if violet-blue colour formation in Phalaenopsis orchids. Journal Plant Biology. 20-212.
  10. Nugroho, S., A. Syahrul., dan V. Resi. (2008). Kajian hubungan koefisien korelasi pearson (r), spearmen –rho (p), kendall-tau (t),gamma(G) dan somers. Jurnal Gradien. 4(2): 372-381.
  11. Prabawaningrrum, D., K. Sri & M. Anggara. (2020). Kandungan Pigmen dan Aktivitas Antioksidan pada Tanaman Celosia plumose Bungaa Merah dan Kuning. Jurnal Buletin Anatomi dan Fisiologi. Vol.5(2): e-ISSN2541-0083.
  12. Priyanto, Slamet B., M. Azrai, M. Syakir. (2018). Analisis Ragam Genetik, Heritabilitas, Dan Sidik Lintas Karakter Agronomik Jagung Hibrida Silang Tunggal. Informatika Pertanian. 27 (1): 1-8.
  13. Purnamasari, L., Y. Rofiza., & K. Ria. (2015). Jenis-jenis Anggrek Epifit (orchidaceae) di Desa Koto Tinggi Keamatan Rambah Kabupaten Rokah Hulu. FKIP. Universitas Pasir Pengairan.
  14. Royal Horticultural Society. (2019). RHS Colour Chart Sixth Edition. RHS Media. UK.
  15. Sukartini & Syah, M.J.A. (2009). Potensi Kandungan Antosianin pada Daun Muda Tanaman Mangga sebagai Kriteria Seleksi Dini Zuriat Mangga. Journal Holticultura. Vol(19):1. Hal. 23-2.
  16. Zhao, D.J., Tao, C. Han & J. Ge. (2012). Flower color diversity reveald by differential expression of flavonoid biosynthetic genes and flavonoid accumulation inherbaccous peony (Paeonia lactiflora Pall.). Mol. Biol. Rep. 39(12),11263-11275.

Link download : DOWNLOAD


LihatTutupKomentar